GORESAN SANG PERINDU-PUISI
Senyumku adalah tirai ringan yg sangat mudah terhempas angin,
tanpa
topangan tiang tuk berdiri.
Dibaliknya,
setumpuk kerinduan kokoh
mendekap hati.
Mataku adalah isyarat jujur
yang tak bisa menyembunyikan
rasa
yang semakin hari semakin mengakar
ke dasar hati yg paling dalam.
Sosok tegar di ujung sana yang selalu mencuri mimpi-mimpi
Ketika terbangun
kenyataan mulai menyemburatkan senyum dan berkata
"mulai hari ini waktu
akan terasa lambat n panjang. Namun senyum manismu tak boleh hilang"
Rabu, 28 September 2016
Sabtu, 17 September 2016
GORESAN SANG PERIDU-PUISI-
ternyata...
syurga itu memang indah,
Selama ini tenggelam dala lautan keterpaksaan
Ketika terang mulai menyapa
Barulah indah menghiasi sang jiwa
Wahai impian...
Percayalah jalan sejuk ini akan menuntun langkah
Menjadi ladang tempat berkumpulnya sabar dan ikhlas
Yang akan mejadi senjata ampuh penangkap hikmah
Jauh menatap langit hitam berhias bintang
Disana... ya.. suatu saat akan memancarkan cahaya yang sama
Berdiri di atas tahta kesuksesan
Mengukir senyuman di wajah orang tersayang
Derai Kesunyian
ternyata...
syurga itu memang indah,
Selama ini tenggelam dala lautan keterpaksaan
Ketika terang mulai menyapa
Barulah indah menghiasi sang jiwa
Wahai impian...
Percayalah jalan sejuk ini akan menuntun langkah
Menjadi ladang tempat berkumpulnya sabar dan ikhlas
Yang akan mejadi senjata ampuh penangkap hikmah
Jauh menatap langit hitam berhias bintang
Disana... ya.. suatu saat akan memancarkan cahaya yang sama
Berdiri di atas tahta kesuksesan
Mengukir senyuman di wajah orang tersayang
Senin, 12 September 2016
GORESAN SANG PERINDU-KUMPULAN PUISI-
SERASA
Saat angin tak menyampaikan pesan cinta
Hati ini menggema tak tentu rasa
Rindu yang di seberang tak merangkai kata
Tiada kalimah yang dulu menggugah
Kasih...
Sang waktu telah menjawab keraguan yang merayap
Betapa rasa takut kehilangan utuh cinta yang kau sekap
Di antara rindu dan cemburu yang semakin merangkap
Betapapun ruang dan waktu memisahkan dua hati
Takkan mampu melumpuhkan rindu yang semakin kentara
Merangkak melawan arus dunia
Demi mempertemukan dua insan yang salin cinta
Tiada kata yang bisa di ucap
Tiada tingkah yang bisa diekspresikan
Hanya menjerit pada ruang nan gelap
Lirih pada setiap bait do'a yang berderaian
Langganan:
Postingan (Atom)